Home about IT Motivation Course Sales Project About Me

Friday, March 30, 2007

meski di lumpur intan tetaplah intan

Anak Tukang Siomay Wakili Indonesia di Olimpiade Fisika Dunia
Anak pedagang siomay dari Kampung Kebon Duaratus, Kelurahan Kamal, Kalideres, akan mewakili Indonesia ke kejuaraan fisika tingkat Asia dan internasional. Musawwadah Mochtar, 17, siswa kelas III SMAN 78 Kemanggisan sebelum meninggalkan Tanah Air, diantar rombongan dipimpin Kasudin Dikmenti Jakbar Abdul Hamid pamitan kepada Walikota Fadjar Panjaitan, Rabu (28/3).

Saat ini, putera pertama pasangan Musa dan Dewi Agustina sedang persiapan menuju ke Shanghai, China untuk memperebutkan Piala Honorable Mention Olimpiade Fisika Asia, 20 - 30 April. Sedangkan Juli bersama empat putra terbaik Indonesia ikut Olimpiade Fisika Dunia di Teheran, Iran.

Saat pamitan kepada Walikota Fadjar di kantornya, Jalan Raya Kembangan, terungkap bahwa alumni SMPN 45 Cengkareng berasal dari keluarga sangat sederhana. “Ayahnya karyawan swasta di bidang farmasi, sedangkan ibunya di rumah berdagang siomay. Tapi anaknya memiliki prestasi luar biasa,” ujar Abdul Hamid didampingi staf Humas Dikmenti, Imbang Santosa.

Kepsek SMAN 78, Jumadi menambahkan Mochtar merupakan satu-satunya pelajar SMA di Jakarta yang mewakili Indonesia di kejuaraan fisika tingkat dunia. “Selama belajar di SMAN 78, dia pernah bermasalah dengan Komite Sekolah karena beberapa bulan tak membayar uang komite (dulu SPP-red), tapi kami upayakan agar anak ini dibebaskan dari biaya sampai lulus SMA,” papar Jumadi sambil menambahkan sejak 1993 Indonesia mengikuti Olimpiade Fisika, sekolahnya sudah mengirimkan enam siswa ke ajang lomba tersebut. Semuanya kini di luar negeri karena mendapatkan fasilitas pendidikan dan pekerjaan yang lebih memadai.

Mochtar yang berpenampilan sangat sederhana mohon doa restu kepada Walikota dan menyampaikan terima kasih atas pemberian uang saku untuk ke Shanghai sebesar 1.000 dolar AS. “Uang saku ini setara dengan tiga bulan gaji saya sebagai Walikota. Jadi, agar dimanfaatkan dengan baik. Mudah-mudahan, Mochtar dapat meraih medali emas sehingga mengharumkan nama bangsa Indonesia,” harap Pak Wali sesuai menyerahkan uang pecahan 100 dolar AS sebanyak sepuluh lembar.

Saat ditanya apa menu makanan sehari-hari sehingga otak Mochtar bisa menjadi sangat cerdas, dia menjawab makanannya biasa saja. Lauk apa adanya di rumah, namun dia memang sering makan siomay yang terbuat dari ikan. Adapun prestasi Mochtar selama belajar di sekolah unggulan tingkat nasional tersebut, nilai mata pelajaran fisika selalu di atas 9.

Tahun 2005 dia meraih medali emas bidang fisika dalam OSN di Jakarta, sedangkan 2006 mengikuti Olimpiade Fisika Tingkat Asia di Kazaktan, dan tahun ini akan lomba di Shanghai serta lanjut ke tingkat dunia di Iran mulai 1 Juli, bertepatan dengan ulang tahunnya ke-18.[pskt/hep]